Jumat, 23 Desember 2011

kehidupan ku yang kian lama kian hancur

semua orang pastinya ingin mendapatkan kebahagiaan
begitupula dengan diriku yang saat ini ingin mencari kebahagiaan

aku akui bahwa diriku tak seberuntung orang, yang setiap langkah hidup disukai banyak orang. banyang orang yang suka, banyak orang yang memuja bahkan selayaknya memuja sang penguasa yang ingin mendapatkan cinta

hidup memang tidak selamanya di dunia ini
ada kelahiran dan ada kematian, ada pertemuan dan ada perpisahan, ada awal dan siap menghadapi akhir dari segalanya, dan yang aku suka adalah ada yang mencinta dan di cinta
aku iri hari saat semua orang mendapatkan cinta yang seutuhnya, karena kenapa sampai saat ini aku takpernah mendapatkannya
bagiku mendapatkan cinta dari seseorang itu adalah bayangan yang tak dapat di peluk dan seperti air yang tak bosa aku genggam, malah bagiku cinta bagaikan angin yang cuma bisa aku rasakan saja

aku ingin berubah
apa dan bagaimanapun caranya
setelah aku berobah semua orang harus merasakan apa yang aku rasakan
dan aku ingin hanya aku yang orang kejar untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang dari aku
2012 tahun yang ingin aku kuasai.

Kamis, 22 September 2011

feelings of a man who wants to be loved

not an easy job if we sacrifice for someone, but it would be easier if we sacrifice all my life if that person is the person we love.
This is no longer sacrifice but instead is more than just a sacrifice, love, feelings, time, matter, and until I have sacrificed for the sake of power itself happy to always comfortable and quiet when at my side. yes all I did was for himself.
but why?
why he never understood, he did not feel it but others who do not even enjoy it and I love to feel the sacrifice.

try to understand the contents of my heart.
no one else I want in this world, only yourself.
sweet greetings from me to you "wrra"

Rabu, 21 September 2011

terluka

aku tidak tahu harus bagai mana,
bahagia atau sedih!!!!!

aku memang benci melihat dirimu,
tapi kebencian itu aku sadari adalah Cemburu
aku benci karena kau tak pernah lagi untuk singah kerumah ku, dan aku cemburu saat banyak orang berkata kau berjalan dan janjian dengan orang lain. sakit, ya sakit rasanya bila setiap orang berkata seperti itu.
aku selalu bersabar dan ku tebalkan hatiku untuk menahan.

semula aku tak percaya dengan itu semua, tetapi aku juga penasaran apa benar yang dikatakan orang.
aku berfikir waktuku sangat lama tuk mengikuti perjalanan dan penjajahan ku, ternyata aku salah dalam waktu yang singkat aku sudah tau semuanya.
ternyata kau sudah hebat, kenapa hebat mendapatkan banyak kekasih

Aku cemburu.......
makannya aku selalu mencari kesalahan dirimu, dan aku selalu marah-marah kepadamu. sayang kau tak mengerti perasaan aku yang begitu sayang kepadamu.
kemarahan ku kau anggap serius dan kau merasa aku tak lagi sayang dan cinta kepada mu.

kesalahan dan kesalahan yang ada pada diriku seolah tak ada, ya hebatnya sandiwaramu membuat aku bodah,
kenapa karena aku bukan orang yang seperti iti.
kau berperan seakan-akan kau yang bersalah agar aku tertipu. akan tetapi kau salah, aku menambahkan coretan yang kau coret artinya kau sendiri yang bodoh. kau ingin aku yang menyesal tapi salah malah kau buat dirimu sendiri yang MALU

aku sudah legah karena statusku sudah jelas yakni JOMBLO
dan aku bebas tuk menemukan yang lebihbaik dari dirimu, dan akan ku buktikan siapa diriku

terima kasih selama kurang lebih 6 bulan mencintai aku
aku mohon maaf kalau aku menyakiti dirimu
tapi ingatlah sebentar lagi kau akan bertekuk luktut kepada ku......


kekasih

Jumat, 16 September 2011

ya Allah
kiroin dak pacak lagi blog ni di bukak, la lamo nian dak di jingok in.


sekarang rajen2 ah isi in blok ni

Senin, 14 Februari 2011

alang ke boring nyo ari ni
mano ari nak ujan teris jugo, keluar jalan-jalan dak pacak di tambah lagi duet dak katek.
semoga be besok banyak rejeki.

Sabtu, 22 Januari 2011

laporan pratikum biologi, tentang mikroskop

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menurut bentuk dan struktur selnya makhluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu makhluk hidup bersel banyak dan makhluk hidup bersel satu, makhluk ini tidak dapat terlihat dengan mata kita, karena panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah atau daya lihat yang sangat terbatas. Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati dan pengamatan itu hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam penelitian atau pengamatan tentang organisme yang tidak bisa dilihat dengan mata, terutama dalam bidang kedokteran dan biologi adalah mikroskop dalam (bahasa latin mikro diartikan kecil sedangkan scopium berarti penglihatan). Mikroskop sering digunakan untuk, meningkat kemampuan daya pisah atau lihat seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati obyek yang sangat halus dan tidak dapat terlihat oleh mata terbuka (Dwidjoseputro, 1994).
Bakteri adalah makhluk hidup yang kecil sehingga tidak bisa di lihat dengan mata telanjang (tanpa bantuan alat pembesar). Begitu juga hal nya dengan paramecium dan sebagainya sehingga bantuan alat pembesar ini sangat diperlukan. Alat pembesar ini selain diperlukan untuk melihat bakteri, alat pembesar juga sangat diperlukan untuk melihat isi dari sel pada makhluk hidup, bentuk organisme-organisme yang kecil, untuk melihat jaringan yang ada di dalam tubuh organisme, serta banyak lagi hal lainnya (Syamsuri, 2000).
Mikroskop pertama kali ditemukan pda thun 1632 oleh seorang ilmuan berkebangsaan Belanda bernama Antoni Van Leeucanhoek. Beliau berhasil membuat mikroskop berlensa tunggal yang sederhana. mikroskop yang ditemukan pertama kali ini penbesarannya dapat mencapai pemliesaran sekitar 270 kali. Dengan mikroskop ini Antoni Van Leeucanhoek dapat meIihat benda kecill dalam tetesan air sekalipun (Muchlis, 1980).
Setelah ditemukannya Mikroskop oleh Anton Van. L, tak lama kemudian seorang ilmuan bemama Robe hooke juga menemukan mikroskop berlensa tunggal yang merupakan pengembang dari mikroskop sebelumnya. Mikroskop Robert H memiliki lampu kondensor, sehingga dapat melihat objeyengan sangat jelas (Muchlis,1980).
Dalam melakukan pengamatan terhadap suatu benda yang memiliki ukuran renik dimana pancaindera kita tidak mampu untuk melihatnya. Pancaindera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati tanpa digunakan alat bantu. Alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan terutama dalam bidang biologi, yaitu mikroskop. Dalam Bahasa latin mikro diartikan keeil dan scopium diartikan pengilihatan, Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati benda yang halos sekalipun (Muchlis, 1980).
Hingga saat ini sudah ada dua macam mikroskop yaitu mikroskop cahaya yang biasa banyak digunakan dalam bidang pendidikan dan mikroskop elektron yang digunakan bidang kedokteran karena mikroskop elektron ini mempunyai pembesaran yang lebih dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elekron ini menggunakan elektron berkecepatan tinggi yang dapat di samakan dengan sinar-x (0.05 angstrom atau satu million satuan inci) (Albert, 1994).

1.2 Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop, memahami fungsi dan terampil menggunakannya. Pertama kali ditemukan pada tahun 1632 oleh seorang ilmuan2009.





BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Harus diketahui agar penggunaan mikroskop yang benar harus dimiliki oleh seorang praktikan, oleh karcna itu, praktikum tentang pengenalan mikroskop merupakan hal pertama yang harus dilaksanaka. Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dan dengan bermacam kelengkapan pula. Mikroskop yang sering digunakan dalam Biologi adalah Mikroskop Cahaya, baik yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan Mikroskop Monokuler maupun berlensa okuler ganda atau yang dikenal Mikroskop binokuler (Leeson, 1990).
Mikroskop pada dasarnya adalah suatu alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sehagai lensa obyektif atau yang dekat dengan mata dan lensa okuler. Benda yang diamati mengalami pembesaran sebesa dua kali dengan lensa obyektif dan lensa okuler, dimana lensa okuler berfungsi sehagai lup. Bayangan akhir yang diamati bersifat maya, terbalik dan diperbesar. Bayangan tersebut merupakan aberasi sferis dan kromatis dari cahaya dan spektrum sinar nampak (Leeson, 1990).
Mikroskop mcngalami perkembanan dari waktu ke iyaktu. Pada awalnya hanya di temukan sebuah mikroskop biasa oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) dengan hanya perbesaran scbcsar 3000X. K mudian Ruska dan nol pada tahun 1932 menemukan Mikroskop elektron dcnga melakukan perbaikan tehadap mikroskop biasa yang ditemukan oleh Antony Van Yeuwenhoek dengan cara 1tenarnbahkan partikel elcktron sehagai pemantul bayangan objek. Perkembangan selanjutnya ditemukan Mikroskop fase kontras oleh Firt Zenika (Leeson, 1990).




Macam-macam mikroskop diantaranya:
1. Mikroskop cahaya
Pada awal abad ke-17 ketika dunia ilmu pengetahuan pada masa itu mulai menduga adanya dunia renik yang tak terlihat akibat terbatasnya kemampuan mata manusia. Padahadibuatlah apa yang kini kita sebut mikroskop. Kata ini berasal dari bahasa Yunani di mana mikros berarti kecil dan skopeo berarti melihat (Washitoaji, 2000).
Saat ini tidak ada dokumen yang dapat menuntun kita pada siapa sebenarnya penemu mikroskop ini. Kemungkinan mikroskop dikembangkan dari teleskop yang memiliki Galileo pada pertengahan abad ke-17. Instrumen mikroskop pertama yang terbukukan adalah yang dipakai oleh ilmuwan Belanda bernama Antony van Leeuwenhoek (1632-1723). Mikroskop ini terdiri dari lensa cembung yang kuat dengan penadah sampel (preparat) yang dapat digerakkan. Dengan mikroskop yang sederhana ini Leeuwenhoek dapat melakukan pengamatan dengan pembesaran hingga 400 x dan ia mengumumkan pada dunia penemuannya akan jasad renik seperti bakteri, protozoa, dan spermatozoa. Ia juga dapat mengklasifikasikan sel darah merah dengan mengamati bentuknya (Washitoaji, 2000).
Keterbatasan pada mikroskop Leeuwenhoek adalah pada kekuatan lensa cembung yang digunakan. Untuk mengatasinya digunakan lensa tambahan yang diletakkan persis didepan mata pengamat yang disebut eyepiece, sehingga obyek dari lensa pertama (kemudian disebut lensa obyektif) dapat diperbesar lagi dengan menggunakan lensa ke dua ini. Pada perkembangan selanjutnya ditambahkan pengatur jarak antara kedua lensa untuk mempertajam fokus, cermin atau sumber pencahayaan lain, penadah obyek yang dapat digerakkan dan lain-lain, yang semua ini merupakan dasar dari pengembangan mikroskop modern yang kemudian disebut mikroskop cahaya Light Microscope (LM) (Washitoaji, 2000).
LM modern mampu memberikan pembesaran (magnifikasi) sampai 1.000 kali, dan memungkinkan mata manusia dapat membedakan dua buah obyek yang berjarak satu sama lain sekitar 0,0002 mm (disebut daya resolusi 0,0002 mm). Seperti diketahui mata manusia yang sehat disebut-sebut mempunyai daya resolusi 0,2 mm. Pada pengembangan selanjutnya diketahui bahwa kemampuan lensa cembung untuk memberikan resolusi tinggi sudah sampai pada batasnya, meskipun kualitas dan jumlah lensanya telah ditingkatkan. Belakangan diketahui bahwa ternyata panjang gelombang dari sumber cahaya yang digunakan untuk pencahayaan berpengaruh pada daya resolusi yang lebih tinggi. Diketahui bahwa daya resolusi tidak dapat lebih pendek dari panjang gelombang cahaya yang l dunia itudigunakan untuk pengamatan. Penggunaan cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti sinar biru atau ultra violet dapat memberikan sedikit perbaikan, kemudian ditambah dengan pemanfaatan zat-zat yang mempunyai indeks bias tinggi (seperti minyak), resolusi dapat ditingkatkan hingga di atas 100 nanometer (nm). Hal ini belum memuaskan peneliti pada masa itu, sehingga pencarian akan mode baru akan mikroskop terus dilakukan (Washitoaji, 2000).

2. Mikroskop elektron
Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom elektromagnet, dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin terdapat elektron seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya (Washitoaji, 2000).
Ilmuwan dari Universitas Berlin yaitu Dr Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini dan membangun TEM (Transmission Electron mikroskop elektron mode transmisi elektron) yang pertama pada tahun 1931. Untuk pekerjaannya ini dunia menganugerahinya hadiah Nobel pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama menggunakan dua "lensa" medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia menambah "lensa" ketiga dan mendemonstrasikan resolusi hingga 100 nm (dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu) (Washitoaji, 2000).
Mikroskop eletron mode transmisi elektron pada masa sekarang, dengan berbagai perbaikan dari yang terdahulu, dapat memberikan resolusi hingga 0,1 nm (atau 1 angstrom) atau dengan pembesaran sampai satu juta kali, suatu hal yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Leeuwenhoek. Sayangnya mikroskop eletron mode ini bekerja bagaikan sebuah slide proyektor, di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar. Yang terlihat bukan hanya bayangan siluet seperti pada pertunjukkan wayang kulit, tetapi pada resolusi yang tinggi pengamat dapat melihat struktur kristal dan lain lain, bahkan pergerakan elektron seperti yang ditunjukkan oleh peneliti dari Jepang Prof Dr Hashimoto (Okayama University of Science) pada sebuah seminar yang lalu di Puspiptek Serpong. Konsekuensinya berpengaruh pada hidupobyek yang diamati disyaratkan setipis mungkin sehingga dapat ditembus oleh elektron, atau elektron dipercepat secepat mungkin sehingga mampu menembus objek sampai pada batas tertentu (Washitoaji, 2000).
Meskipun banyak bidang-bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dengan bantuan mikroskop elektron mode ini, syarat "agar obyek pengamatan setipis mungkin" ini kembali membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan, terutama yang memiliki obyek yang tidak dapat dengan serta merta dipertipis. Karena itu pengembangan mode baru mikroskop elektron terus dilakukan.
















BAB III

METODE PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4 November 2010 pukul 13.00 s/d 14.00 Bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas UNIVERSITAS MUSIRAWAS.

3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah Mikroskop

3.3 Cara Kerja
1. Mencari bidang penglihatan.
2. Menaikkan tabung menggunakan makrometer ( pemutar kasar), hingga lensa obyektif tidak membentur meja/panggung bila revolver diputar-putar. Tempatkan lensa obyektif pembesaran lemah ( 4X atau 10X) dengan memutar revolver sampai berbunyi klik ( posisinya satu poros dengan lensa okuler).
3. Mengamati bagian-bagian mikroskop
4. Mencari fungsi dari bagian-bagian mikroskop
5. Menggambar Hasil.




BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Gambar Mikroskop dan bagiannya























4.2 Pembahasan

Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya :

1. Lensa Okuler
Untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif.
2. Tabung Mikroskop
Untuk menatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan.
3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turu atau naik dengan cepat.
4. Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik secara lambat.
5. Revolver
Untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan.
6. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesarkan benda yang diamayi. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati.

9. Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat, agar preparat tidak bergeser.
10. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop.
11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.
12. Reflektor / cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung. Tetapi bila sumber cahaya kuat, misal cahaya matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
13. Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.




















BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Mikroskop dapat digunakan untuk melihat objek yang berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung. Setiap mikroskop mempunyai komponen dan fungsi yang berbeda-beda. Mikroskop berdasarkan kenampakan objek dibagi menjadi dua yaitu mikroskop cahaya ( dua dimensi ) dan mikroskop stereo ( tiga dimensi ).

5.2 Saran
Untuk mengetahui adanya mikroskop ini semoga dapat berguna. Dan dalam penyempurnaan makalah ini kami penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk laporan praktikum selanjutnya.

makalah biologi marfologi dan anatomi pada katak dan ikan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bentuk luar dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar organisme ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar. Pada dasarnya bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis hewan air lainnya mulai dari lahir hingga ikan tersebut tua dapat berubah-ubah, terutama pada ikan dan hewan air lainnya yang mengalami metamorfosis dan mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan (habitat). Namun demikian pada sebagian besar ikan bentuk tubuhnya relatif tetap, sehingga kalaupun terjadi perubahan, perubahan bentuk tubuhnya relatif sangat sedikit.
Bentuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hewan air juga erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) hewan air tersebut. Morfologi adalah bentuk tubuh (termasuk warna) yang kelihatan dari luar. Bentuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hewan air erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) hewan air tersebut.
Pada dasarnya morfologi dari setiap jenis hewan air yang masih dekat kekerabatanya mempunyai kemiripan-kemiripan, seperti anatomi dan morfologi udang, kepiting dan lobster hampir mirip. Hal yang sama juga akan kita dapati pada berbagai jenis ikan serta pada berbagai jenis hewan lainya.
Pada dasarnya kita mengenal berbagai jenis hewan air, diantaranya yang paling umum kita kenal adalah ikan, udang, moluska, amfibi, dan sebagainya.
Bentuk tubuh atau morfologi ikan erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kita lihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) ikan tersebut. Dengan melihat morfologi ikan maka kita akan dapat mengelompok-ngelompokan ikan/hewan air, dimana sistem atau caranya mengelompokan ikan ini dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi ikan. Dengan demikian, maka sistematika atau taksonomi ini merupakan ilmu yang digunakan untuk mengklasifikasikan ikan/hewan air atau hewan lainnya.
Pada sistematika/taksonomi ini, ada tiga pekerjaan yang biasa dilakukan, yakni identifikasi, klasifikasi dan pengamatan evolusi. Pada identifikasi yaitu usaha pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis/spesies untuk selanjutnya memberi nama ilmiahnya sehingga dapat diakui oleh para ahli di seluruh dunia. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa pada saat kita melakukan identifikasi sama halnya dengan kita melakukan analisis. Setelah melakukan identifikasi selanjutnya melakukan klasifikasi, pada tahap ini dilakukan penyususnan kategori-kategori yang lebih tinggi dan menetapkan ciri-cirinya sehingga pada akhirnya akan diketemukan klasifikasinya. Dengan melihat hal ini, maka dapat dikatakan bahwa klasifikasi merupakan taraf untuk melakukan sintesis.
Adapun pada penelitian terjadinya spesies dan pengamatan terhadap faktor-faktor evolusi, bertujuan untuk mengetahui pembentukan spesies lain yang sudah ada dan menelaah kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan di kemudian hari. Untuk mencapai tujuan ini maka dilakukan penelaahan kemungkinan terjadinya perubahan pada saat terjadi perubahan kondisi dan menelaah faktor pendorong dan penghambat perubahan tersebut. Adapun morfologi ikan yang terlihat dengan jelas dari luar antara lain adalah bentuk badan, mulut, cekung hidung, mata, tutup insang, sisik, gurat sisi (linea lateralis/LL), sirip dada, sirip perut, sirip punggung, sirip belakang, dan sirip ekor, bentuk dari sirip-sirip tersebut serta warna badan dan atau bagian-bagian badan tersebut.



1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini antara lain :
1. Identifikasi bagian-bagian tubuh dari ikan dan katak
2. Identifikasi cirri-ciri morfologi dari setiap bagian tubuh dari katak sawah

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bagian-bagian Tubuh Ikan
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Sebelum kita mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan yang bisa menunjukkan dimana habitat ikan tersebut, ada baiknya kita mengenal bagian-bagian tubuh ikan secara keseluruhan beserta ukuran-ukuran yang digunakan dalam identifikasi.Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme.
2.2 Struktur dan Fungsi
Pada kepala terdapat :rims oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus (mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi sebagai pintu pelepas faeces, urine dan sel kelamin.
Extremitas muka yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas : brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari – jari); pada telapak tangan terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat penebalan terutama pada musim kawin.
Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalangus (jari – jari).
Katak adalah bilateral simetris. Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu cavum oris, dibatasi oleh maxillae (rahang atas) atap pada sebelah atas, sedang di sebelah bawah di batasi oleh mandibula (rahang bawah) dan oshyoid. Kemudian dilanjutkan oleh pharynx, oesophagus, ventricullus dan intestinum yang terletak di dalam rongga tubuh. Lingula (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar di sebelah anterior mulut. Pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Lingula disokong oleh oshyoid (yang berupa tulang rawan) yang memungkinkan lidah tegar tapi lemas. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapt denta vomerin terdapat dua lubang nares interns yang berhubungan dengan narens externs. Glottis terletak pada medium ventral pharynx sebelah belakang lingula, merupakan pintu menuju ke pulmo (paru – paru). Di belakang mata di dekat sudut mulut terdapat ostium pharyngeum dari tuba auditiva eustachii yang menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga dalam.













BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3. 1 Waktu dan Tempat
Pada pukul 13.15 sesudah pelajaran biologi, kami memulai praktek biologi. Praktikum biologi di lakukan di laboraturium Universitas Musi Rawas Fakultas Pertanian dengan penuh ketelitian dan kesungguh-sungguhan.

3. 2 Alat dan Bahan
Alat yang kami gunakan untuk praktek biologi ini yaitu:
- Pisau/ karter
- Bak untuk tempat ikan dan katak
Alat-alat tulis
- Ikan dan katak
- Dan air

3.3 Cara Kerja
Cara kerja yang kami lakukan pertama menyiapkan bahan lalu dibelah dan diamati dengan teliti bagian dalamnya. Kami melakukan pembelahan dengan menggunakan alat yang ada seperti pisau, kemudian kami mengamati bagian dalam tubuh ikan dan kata serta menulis bagian-bagiannya.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1. Gambar Morfologi Katak




















2. Gambar Morfologi Ikan


















3. Gambar Anatomi Katak























4. Gambar Anatomi Ikan





















4.2 Pembahasan

Ukuran tubuh ikan Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.
a. Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga ujung ekor.
b. Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga pertengan pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanjang sampai ke sirip ekor
c. Panjang kepala (HL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxilla) hingga bagian terbelakang operculum atau membran operculum.
d. Panjang batang ekor (LCP) diukur mulai dari jari terakhir sirip dubur hingga pertengan pangkal batang ekor.
e. Panjang moncong (SNL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir hingga pertengan garis vertikal yang menghubungkan bagian anterior mata.
f. Tinggi sirip punggung (DD) diukur mulai dari pangkal hingga ujung pada jari-jari pertama sirip punggung.
g. Diameter mata (ED) diukur mulai dari bagian anterior hingga posterior bola mata, diukur mengikuti garis horisontal.
h. Tinggi batang ekor (DCP) diukur mulai dari bagian dorsal hingga ventral pangkal ekor.
i. Tinggi badan diukur (BD) secara vertikal mulai dari pangkal jari-jari pertama sirip punggung hingga pangkal jari-jari pertama sirip perut.
j. Panjang sirip dada diukur mulai dari pangkal hingga ujung jari-jari sirip dada.
k. Panjang sirip perut diukur mulai dari pangkal hingga ujung sirip perut.
Sirip-sirip pada ikan umumnya ada yang berpasangan dan ada yang tidak. Sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur disebut sirip tunggal atau sirip tidak berpasangan. Sirip dada dan sirip perut disebut sirip berpasangan. Macam-macam sirip ekor dapat dibedakan berdasarkan bentuk sirip tersebut. Bentuk sirip ekor ikan ada yang simetris, apabila lembar sirip ekor bagian dorsal sama besar dan sama bentuk dengan lembar bagian ventral, ada pula bentuk sirip ekor yang asimetris yaitu bentuk kebalikannya. Bentuk-bentuk sirip ekor yang simetris yaitu:
Bentuk membulat, apabila pinggiran sirip ekor membentuk garis melengkung dari bagian dorsal hingga ventral., contoh ikan gurame (Osphronemus gouramy)
Bentuk bersegi atau tegak, apabila pinggiran sirip ekor membentuk garis tegak dari bagian dorsal hingga ventral, contoh ikan nila (Oreochromis niloticus)
Bentuk sedikit cekung atau berlekuk tunggal, apabila terdapat lekukan dangkal antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tambakan (Helostoma temminckii).
Bentuk bulan sabit, apabila ujung dorsal dan ujung ventral sirip ekor melengkung ke luar, runcing, sedangkan bagian tengahnya melengkung ke dalam, membuat lekukan yang dalam, contoh ikan tongkol (Squalus sp.)
Bentuk bercagak, apabila terdapat lekukan tajam antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tawes (Puntius javanicus), ikan kembung (Rastrelliger sp.)
Bentuk meruncing, apabila pinggiran sirip ekor berbentuk tajam (meruncing), contoh ikan belut (Monopterus albus).
Bentuk lanset, apbila pinggirn sirip ekor pada pangkalnya melebar kemudian membentuk sudut diujung, contoh ikan bloso (Glossogobius sp.)

1. Bentuk Tubuh Ikan
Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Adapun bentuk-bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yakni ikan yang bersifat :
a. Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibeah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang sama persis antara bagian kiri dan bagian kanannya
b. Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibeah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang berbeda antara bagian kiri dan bagian kanannya
Dilihat dari bentuk tubuh terutama dari penampang melintangnya ada beberapa macam bentuk tubuh ikan simetri bilateral, bentuk-bentuk tersebut adalah:
1. Pipih/kompres yakni ikan yang bertubuh pipih atau dengan kata lain lebar tubuh jauh lebih kecil dibanding tinggi tubuh dan panjang tubuh.
2. Picak/depres yakni ikan yang lebar tubuhnya jauh lebih besar dari tinggi tubuhnya.
3. Cerutu/fusiform yakni ikan dengan tinggi tubuh yang hampir sama dengan lebar dan panjang tubuhnya beberapa kali ukuran tingginya.
4. Ular/sidat yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupaibelut atau ular.
5. Tali/filiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai tali.
6. Pita/taeniform/flattedform yakni ikan yang bentuk tubuhnya memanjang dan tipis menyerupai pita.
7. Panah/sagittiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai anak panah.
8. Bola/globiform yakni ikan yang bentuk tubuhnyamenyerupai bola.
9. Kotak/ostraciform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai kotak.
10. Non simetri bilateral Ikan yang non simetri bilateral diantaranya adalah ikan sebelah dan ikan lidah


2.3 Perkembangbiakan
Katak termasuk hewan ovipar (bertelur). Telur dari katak betina dan sperma dari katak jantan dikeluarkan di dalam air. Pembuahan terjadi di dalam air (di luar tubuh). Telur menetas menjadi berudu yang hidup di air dan bernafas dengan insang luar. Setelah berumur 4 minggu, insang luar lenyap dan tumbuh insang dalam. Pada usia 10 minggu terbentuk tungkai belakang. Tiga bulan kemudian terbentuk tungkai depan dan paru – paru mulai berkembang, dan ekornya memendek. Pada umur 4 bulan katak telah menjadi dewasa dan hidup di darat.
2.4 Ciri-ciri Amphibia
1 Menurut Mintohari, dkk (2005), bahwa amphibia mempunyai ciri khusus yang tidak terdapat pada kelas lain yaitu sebagai berikut :
2. Kulitnya yang selalu basah dan berkelenjar.
3. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang dengan 4 – 5 jari atau lebih sedikit dan bersirip.
4. Amphibia mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Pada lubang hidung tertentu terdapat klep yang mencegah masuknya air pada saat hewan tersebut berada di dalam air.
5. Mata amphibia berkelopak dan kelopak tersebut dapat digerakkan.
6. Lembar gendang pendengaran terletak di sebelah luar.
7. Mulut amphibi bergigi dan berlidah (lidahnya dapat dijulurkan pada saat menangkap mangsa).
8. Rangka tubuh amphibi sebagian besar tersusun atas tulang keras, tengkoraknya memiliki due kondil. Apabila, amphibi bertulang rusuk maka tulang rusuk tersebut tidak menempel pada tulang dada.
9. Jantung amphibi terbagi atas tiga ruang (2 atrium dan 1 ventrikel) dan memiliki satu pasang atau tiga pasang lengkung aorta, sel darah merahnya berbentuk oval dan berinti. Selain dengan paru – paru, amphibi dewasa bernafas dengan kulit dan selaput rongga mulut.
10. Otak amphibi memiliki 10 pasang saraf kranialis.
11. Suhu tubuh amphibi tergantung dari lingkungannya (poikilothermis).
12. Amphibi melakukan fertilisasi eksternal atau internal, kebanyakan anggotanya bertelur (ovipar). Telur mempunyai kuning telur dan terbungkus zat gelatin.
13. Mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya.





































BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Alat kelamin ikan jant an dan ikan betina terpisah.
2. Katak dewasa hidup didarat, akan tetapi pada waktu berkembang berada di air.

5.2 Saran
1. Agar kita mengetahui perkembang biakan katak dan ikan. Kami menyarankan supaya kita mempelajari kembali tentang anatomi dan morfologi hewan.
2. Mahasiswa harus mempelajari lebih dalam tentang anatomi katak dan ikan.